Madasnusantaranews.com. Bertengger di ketinggian 4.100 meter di atas permukaan laut, Desa Jianzuo di Prefektur Otonomi Tibet Yushu, Provinsi Qinghai di barat laut Tiongkok adalah rumah bagi komunitas tanpa limbah yang terpencil.
Setelah dibanjiri limbah plastik, seperti banyak daerah lain, penduduk desa Jianzuo memulai perjalanan transformatif. Menyadari dampak buruk polusi plastik pada ekosistem mereka yang rapuh, masyarakat bersatu.
Pada tahun 2017, dengan dukungan dari Snowland Great Rivers Environmental Protection Association dan di bawah kepemimpinan Jamyang Sherab, mereka mendirikan pusat komunitas tanpa limbah. Dibangun dari bahan-bahan yang digunakan kembali dan dijiwai dengan semangat keberlanjutan, pusat tersebut telah menjadi jantung gaya hidup sadar lingkungan mereka.
Dengan mengadopsi praktik-praktik seperti menggunakan tas kain dan wadah baja tahan karat dan dengan tegas menolak plastik sekali pakai, penduduk desa tidak hanya membersihkan lingkungan sekitar mereka tetapi juga telah menginspirasi masyarakat sekitar. Saat ini, 54 keluarga, dua kuil di Jianzuo, dan 220 keluarga lainnya di Kabupaten Nangqen, Prefektur Yushu, telah menganut etos bebas limbah ini.
Upaya perintis mereka menjadi bukti kekuatan aksi komunitas dalam mengatasi tantangan lingkungan, menawarkan cetak biru untuk kehidupan berkelanjutan bahkan di wilayah paling terpencil sekalipun.