Madasnusantaranews.com. Keberadaan Bus Trans Jatim Koridor 5 dengan rute Surabaya – Bangkalan tidak hanya menyediakan transportasi umum murah bagi masyarakat, namun juga akan menjadi daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Bangkalan.
Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Dr. Arief M. Edie, M.Si saat menjadi narasumber pada program “Gak Cuma Cangkru’an” di studio JTV Surabaya, Kamis (22/8/2024).
Menurut Pj Bupati, keberadaan transportasi umum sebagai akses mobilitas masyarakat Bangkalan sangatlah penting, mengingat banyaknya masyarakat Bangkalan yang bekerja di Kota Surabaya.
“Tidak hanya itu, dengan adanya Trans Jatim ini juga diharapkan akan meningkatkan kunjungan warga dari luar Bangkalan, baik untuk bekerja, berinvestasi, atau sekadar berwisata. Dengan banyaknya kunjungan ini, akan berdampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, terlebih lagi halte dan rute akan melewati tempat wisata dan beberapa sentra-sentra UMKM di Bangkalan,” ujar Pj Bupati.
Untuk mendukung operasional Bus Trans Jatim, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan telah mengoperasikan 7 armada bus milik BUMD yang difungsikan sebagai feeder dengan trayek Terminal Bangkalan – Blega PP (4 rit), Terminal Bangkalan – Tanjung Bumi PP (4 rit), Terminal Bangkalan – Kamal PP (4 rit), dan Sentra IKM – Modung PP (2 rit).
“Tentunya kami juga akan bekerja sama dengan pihak Organda Bangkalan sebagai feeder dari setiap trayek sehingga masyarakat tidak terlalu lama menunggu setelah turun dari bus Trans Jatim dan sekaligus memberdayakan peran Organda,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala Dishub Jatim, Dr. Nyono menjelaskan nantinya akan ada 49 halte yang akan disiapkan untuk rute Surabaya-Bangkalan dengan 24 halte di Surabaya dan 25 halte di Bangkalan. Halte-halte ini akan melewati tempat-tempat wisata dan beberapa sentra sehingga akan menghidupkan ekonomi masyarakat.
Sedangkan pengamat transportasi Machrus menyatakan bahwa hadirnya bus Trans Jatim dengan harga yang terjangkau akan diminati oleh masyarakat sehingga akan mengurangi volume kepadatan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor, termasuk berkurangnya angka lakalantas.