Madasnusantaranews.com. Antioksidan dalam Ecklonia cava, rumput laut alga coklat, dapat membantu mencegah penyakit Parkinson, menurut sebuah penelitian pada tikus dan sel laboratorium.
Hampir satu juta orang Amerika hidup dengan penyakit Parkinson, gangguan neurodegeneratif yang menyebabkan tremor, masalah gaya berjalan dan keseimbangan, serta gerakan lambat.
Seiring bertambahnya usia populasi, tingkat penyakit Parkinson meningkat pesat di seluruh dunia, yang menggarisbawahi pentingnya mencegah kondisi tersebut.
Antioksidan dalam Ecklonia cava, rumput laut alga coklat, dapat membantu mencegah penyakit Parkinson, menurut sebuah penelitian pada tikus dan sel laboratorium.
Hampir satu juta orang Amerika hidup dengan penyakit Parkinson, gangguan neurodegeneratif yang menyebabkan tremor, masalah gaya berjalan dan keseimbangan, serta gerakan lambat.
Seiring bertambahnya usia populasi, tingkat penyakit Parkinson meningkat pesat di seluruh dunia, yang menggarisbawahi pentingnya mencegah kondisi tersebut. Penyakit Parkinson disebabkan oleh kerusakan saraf akibat produksi spesies oksigen reaktif yang berlebihan, yang berakibat fatal bagi neuron dopaminergik yang mengelola neurotransmiter dopamin.
Untuk studi baru yang dipublikasikan di Nutrients, para peneliti melakukan dua jenis uji fungsi motorik pada tikus model penyakit Parkinson.
Hewan pengerat tersebut diberi makan polifenol Ecklonia cava secara oral selama satu minggu dan kemudian menerima rotenon, zat kimia alami yang diketahui dapat meningkatkan produksi spesies oksigen reaktif.
Para peneliti menemukan bahwa antioksidan rumput laut membantu memulihkan fungsi motorik, yang menurun akibat rotenon.
Komplikasi umum penyakit Parkinson adalah disfungsi motorik gastrointestinal, seperti pengosongan lambung yang lambat, kesulitan menelan, dan sembelit.
Dalam studi tersebut, Ecklonia cava juga meningkatkan fungsi motorik usus dan struktur mukosa usus besar, jaringan khusus yang menutupi usus besar.
Eksperimen lebih lanjut menggunakan sel model penyakit Parkinson memverifikasi interaksi biokimia dari efek pencegahan Ecklonia cava.
Antioksidan tersebut mengaktifkan enzim AMPK (adenosine monophosphate-activated protein kinase), sensor energi intraseluler, dan mencegah produksi spesies oksigen reaktif yang menyebabkan kematian sel saraf.
“Studi ini menunjukkan bahwa antioksidan Ecklonia cava dapat mengurangi kerusakan saraf melalui aktivasi AMPK dan menghambat produksi spesies oksigen reaktif intraseluler,” kata Akiko Kojima-Yuasa, seorang profesor madya di Sekolah Pascasarjana Kehidupan Manusia dan Ekologi Universitas Metropolitan Osaka.