Madasnusantaranews.com. Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, S.Sos. MA, MSE melakukan peninjauan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sumber Payung di Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang, Kamis (29/8/2024).
Turut serta dalam peninjauan tersebut diantaranya Kepala Bappeda Litbang Sampang Ir. Hj. Umi Hanik Laila, Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DPUPR Sampang Siti Muatifah, Perwakilan PDAM Trunojoyo.
Rombongan mengawali dengan meninjau lokasi penampungan air dan melanjutkan tinjauan ke ke Sumber Payung.
Menurut Pj Bupati Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, S.Sos. MA, MSE bahwa sistem pompa PDAM yang saat ini beroperasi menghadapi kendala utama pada jaringan pipanisasi yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.
Saat ini, sumber payung memiliki potensi besar hingga 160 liter per detik, namun hanya sekitar 50 liter per detik yang bisa dialirkan efektif karena adanya kebocoran.
“Potensinya sangat besar, namun kita masih menghadapi kendala kebocoran yang signifikan. Oleh karena itu, kita akan melakukan kajian mendalam serta safari door-to-door ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemerintah Provinsi dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk mencari solusi yang tepat,” ujar Pj Bupati Sampang.
Selain itu, Pj Bupati juga menyoroti kondisi daerah Tambelangan dan Omben yang saat ini mengalami kekeringan sehingga Pemkab Sampang akan mencari cara untuk mendistribusikan air ke daerah-daerah tersebut, yang sangat membutuhkan pasokan air bersih.
Dalam rencana tersebut, perencanaan dan komitmen yang matang sangat diperlukan, mengingat potensi sumber air yang besar dari Sumber Payung yang bisa dimanfaatkan untuk air minum dan air bersih.
“Kita harus mengoptimalkan potensi ini dengan beberapa opsi skema yang sedang kita kaji. PDAM memiliki tugas penting untuk segera bergerak merapikan sistem distribusi air, meskipun ada beberapa kendala yang perlu dibenahi,” tambahnya.
Optimalisasi jaringan distribusi air minum menurutnya menjadi fokus utama, terutama mengatasi kebocoran di sistem utama.
Pihaknya juga menekankan pentingnya koordinasi dengan KemenPUPR terutama mengingat hingga saat ini belum ada penyerahan aset dari pemerintah pusat ke Pemkab.
“Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan pelayanan air minum dan air bersih di wilayah Kabupaten Sampang dapat lebih optimal dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang sangat membutuhkan,” pungkasnya