Madasnusantaranews.com. Pemerintah melalui Staf Kepresidenan memberikan bantuan secara langsung kepada Tomy seorang bocah pemulung asal Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Bangkalan.
Bantuan berupa uang pembinaan dan peralatan sekolah tersebut langsung diberikan di rumah bocah yang sempat viral di media sosial pada Kamis (29/8/2024). Tak hanya itu bantuan yang dibawa juga ada alat masak, kompor gas plus tabung gas dan perlengkapannya.
Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie yang berkesempatan mendampingi pemberian bantuan itu mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowi Widodo yang telah peduli terhadap Tomy.
“Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden yang telah mengutus stafnya kesini langsung untuk memberikan bantuan kepada Tomy,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya kondisi keluarga Tomy tidak bisa memprihatinkan. Hal itu lantaran ibu dan bapak Tomy keduanya masih sehat dan masih bisa bekerja.
“Rumahnya juga permanen dengan tembok yang kokoh. Ibu dan bapaknya masih sehat jadi tidak selayaknya anak kecil seperti Tomy bekerja sebagai pemulung,” imbuhnya.
Menurutnya Pemerintah akan menanggung semua biaya Tomy sampai lulus sekolah. Bahkan pihaknya akan memberikan keperluan sekolah seperti seragam dan buku setiap tahun. “Sehingga orangtuanya tidak perlu memikirkan biaya,” tuturnya.
Tak hanya, Tomy dan keluarganya akan mendapatkan jaminan kesehatan seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan UHC. “Tidak hanya itu bahkan sejak mereka bertempat tinggal pada tahun 2021 akhir Kepala Desa sudah memberikan perhatian termasuk memberikan BLT,” ujarnya.
Pada prinsipnya ia meminta agar Tomy berhenti memulung dan terus melanjutkan sekolah hingga lulus. Karena menurut dia bukan tempatnya seorang anak kecil menjadi pemulung.
“Kewajibannya hanya sekolah tidak punya kewajiban lain apalagi ikut bekerja mencari nafkah,” tegasnya.
Ia berjanji akan terus menjaga dan memastikan agar Tomy tidak memulung lagi dan melanjutkan sekolah sampai lulus. “Sekali lagi terimakasih Bapak Presiden. Kita janji akan terus mengawasi dan menjaga agar terus sekolah,” katanya.
Jika misalkan suatu saat nanti diketahui Tomy kembali lagi menjadi pemulung maka akan diambil tindakan tegas seperti menempuh jalur hukum.
“Kalau kembali lagi memulung ini bisa disidik oleh penegak hukum terkait mempekerjakan anak dibawah umur kan ada hukumannya,” lanjutnya.
Ia melihat bahwa menjadi pemulung seperti yang dilakukan Tomy bukanlah karena keinginannya sendiri, tapi ada dorongan dari keluarga karena kebutuhan.
“Tapi kan dia tidak ansih menjadi pemulung. Hanya saat pulang sekolah terus dia jalan sambil memulung,” pungkasnya.